Cara Riset Kata Kunci dan Jenis-Jenis Keyword
7:00 AM
Add Comment
Cara riset kata kunci tentu dibutuhkan oleh semua praktisi
SEO, terutama untuk yang masih pemula. Ini karena kata kunci yang tepat menjadi
salah satu hal yang dibutuhkan agar sebuah tulisan dapat muncul di halaman
pertama mesin pencari Google.
Untuk definisi dari keyword atau kata kunci sendiri, yakni
intinya kata yang sering dimasukkan oleh orang di mesin pencari Google.
Contohnya seperti ini,
Apabila niche blog yang sedang Anda kelola adalah tentang
sepak bola, maka kira-kira kata kunci apa saja yang sering diketikkan orang di
Google Search Engine? Tentu banyak sekali!
Misalnya ‘Hasil Pertandingan Barcelona vs Real Madrid’,
‘Goal Terbaik 2017’, ‘Klasemen Liga Inggris’, dan lain sebagainya.
Tanpa adanya riset keyword yang benar, maka langkah optimasi
SEO, baik On Page ataupun Off Page, tak akan berjalan dengan sempurna. Malah
bisa jadi Anda akan mendapatkan kerugian berupa waktu hingga biaya selama
mengelola website.
Untuk itulah, pada ulasan kali ini kami akan membahas trik
dan tips untuk riset keyword agar langkah optimasi website yang Anda lakukan
berjalan dengan mulus.
Jenis-Jenis Keyword atau Kata Kunci
Namun sebelum mengulas tentang cara riset kata kunci atau
keyword, Anda harus tahu dahulu dong
tentang jenis-jenis keyword. Secara garis besar, terdapat 4 jenis keyword yakni
short tail keyword, long tail keyword, keyword abadi, dan keyword musiman.
Lantas apa bedanya?
Untuk mengetahui perbedaannya, simak ulasan kami berikut
ini:
Short Tail Keyword
Ini adalah jenis kata kunci yang umumnya hanya terdiri dari
satu hingga dua kata saja. Contohnya adalah “android”, “android terbaru”, “smartphone
murah”, dan sebagainya.
Sebagai kata kunci yang relatif pendek, tentu saja
persaingannya di Google Search Engine sangatlah ketat. Sangat sulit untuk
bersaing dengan menggunakan short tail keyword kecuali Anda memiliki ilmu SEO
tingkat tinggi.
Long Tail Keyword
Kalau jenis keyword yang satu ini, memiliki panjang antara 3
hingga 5 kata. Contohnya adalah “daftar android paling canggih”, “smartphone
RAM 4GB terbaru”, “smartphone RAM 4GB 2 jutaan”, “daftar smartphone terbaru
2017”, dan lain sebagainya.
Untuk Anda yang masih pemula di dunia SEO, menggunakan long
tail keyword lebih direkomendasikan. Ini karena tingkat persaingannya di mesin
pencari relatif lebih rendah.
Tapi yang harus Anda ketahui adalah bahwa trafik dari long
tail keyword tak sebanyak short tail keyword, kecuali Anda dapat menemukan
keyword yang bagus dan berkualitas. Maksudnya adalah long tail keyword yang
memiliki kemungkinan tinggi untuk diketikkan di mesin pencari oleh pengguna
internet.
Keyword Abadi
Seperti namanya, keyword abadi adalah jenis keyword yang tak
akan habis di makan zaman. Dengan kata lain, keyword yang digunakan adalah
keyword yang akan selalu digunakan oleh orang di mesin pencari.
Contohnya adalah “tips menghilangkan bau badan”, “cara root
android”, “goal terbaik sepanjang masa”, dan sebagainya.
Keyword Musiman
Ini adalah jenis keyword yang merupakan kebalikan dari
keyword abadi. Maksudnya, keyword musiman adalah keyword yang digunakan untuk
peristiwa tertentu saja.
Biasanya keyword ini digunakan oleh website yang memuat
berita dan informasi.
Contohnya adalah “hasil liga champion Barcelona vs Atletico
Madrid”, “klasemen Liga Inggris bulan November 2017”, dan sebagainya.
Cara Riset Kata Kunci yang Benar
Setelah mengetahui tentang jenis-jenis keyword, kini saatnya
Anda tahu tentang cara riset kata kunci yang dapat digunakan untuk optimasi
website Anda.
Untuk itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan
mulai dari mencari benih keyword atau keyword inti hingga eksekusi keyword.
Langkah Pertama: Carilah Benih Keyword
Maksudnya, Anda harus mencari keyword utama yang berhubungan
dengan niche website Anda. Nah, dari benih keyword inilah yang nantinya dapat digunakan
untuk menentukan keyword turunan.
Mengapa kami menyebutnya benih keyword?
Karena keyword ini merupakan inti dari sebuah kata kunci
yang akan dimasukkan ke mesin pencari Google.
Pada umumnya, benih keyword hanya terdiri dari satu hingga
dua kata saja, sehingga dapat dikategorikan sebagai short tail keyword. Lantas
bagaimana cara menentukan benih keyword?
Sebenarnya Anda tak membutuhkan cara khusus, cukup andalkan
insting saja. Pikirkan kira-kira keyword apa yang cocok untuk niche website
Anda.
Masih bingung?
Jadi seperti ini, apabila niche website Anda mengulas
tentang teknologi, maka ada beberapa benih keyword yang dapat diambil yakni “komputer”,
“internet”, “gadget”, “smartphone”, “software”, dan lain sebagainya.
Langkah Kedua: Tentukan Long Tail Keyword
Setelah menemukan benih keyword, maka Cara riset kata kunci
selanjutnya adalah dengan menentukan long tail keyword yang akan digunakan.
Untuk mencari benih keyword, Anda dapat melakukannya dengan
dua cara yakni tanpa software atau dengan menggunakan software.
Apabila Anda tak ingin menggunakan software, langkah yang
dapat dilakukan adalah pergi ke laman pencarian Google. Setelah itu masukkan
short tail keyword dan lihatlah pada bagian paling bawah halaman pencarian.
Di sana terdapat rekomendasi keyword yang mungkin dapat Anda
gunakan. Misalnya Anda memasukkan kata “smartphone android”, biasanya mesin
pencari Google akan memberikan keyword rekemondasi menjadi “smartphone android
harta 3 jutaan”, “smartphone android murah 2017”, dan sebagainya.
Namun hal yang harus Anda ketahui cara ini terbukti kurang
efektif digunakan untuk optimasi SEO website karena selain tingkat persaingan
tinggi, long tail keyword yang digunakan juga kurang berkualitas.
Untuk cara selanjutnya adalah dengan menggunakan software
atau tools. Saat ini sudah banyak sekali software yang dapat digunakan untuk
mencari long tail keyword.
Misalnya pada laman ubersuggest.org Anda dapat melakukan
riset keyword. Cukup masukkan kata kunci yang ingin Anda gunakan, dan di sana
akan muncul opsi long tail keyword.
Setelah menemukan semua kata kunci turunan, Anda cukup
menyimpannya pada komputer agar nantinya dapat digunakan sebagai kata kunci
pada artikel sebagai langkah optimasi SEO website Anda. Sangat mudah sekali, kan?
Langkah Ketiga: Lakukan Analisis Jumlah Pencarian Keyword
Pada langkah selanjutnya, lakukan analisis terhadap jumlah
pencarian keyword yang telah Anda dapatkan tadi.
Nah, untuk langkah yang satu ini, Anda dapat memanfaatkan
Google AdWords Keyword Planner.
Caranya pun cukup mudah. Anda hanya perlu masuk ke Google
AdWords Keyword Planner dan klik tombol get search volume data and trends.
Setelah itu, upload file dimana Anda menyimpan keyword tadi.
Langkah terakhir, klik get search volume dan download.
Pada file yang Anda download tersebut, di dalamnya terdapat
berbagai macam kata kunci sekaligus jumlah pencariannya. Cukup pilih kata kunci
mana yang tepat dan ingin Anda gunakan.
Hal yang harus Anda ketahui adalah data yang diberikan oleh
Google Planner tak selamanya akurat. Misalnya terdapat penjelasan bahwa kata
kunci ‘Android Termurah 2017’ memiliki total jumlah pencarian sebanyak 10.000
pencarian perbulan, bukan berarti Anda juga akan mendapatkan trafik pengunjung
sebanyak itu pula. Anda dapat mendapatkan trafik yang lebih sedikit atau bahkan
lebih banyak.
Langkah Keempat: Eksekusi Keyword
Setelah menemukan keyword yang tepat, apalagi yang Anda
tunggu?
Tinggal eksekusi keyword tersebut pada artikel yang akan
dipublikasikan di website Anda.
Dengan menggunakan cara riset kata kunci di atas serta
langkah optimasi SEO yang tepat, maka lambat laun website Anda akan mendapatkan
peringkat bagus serta trafik pengunjung yang tinggi
Demikian beberapa cara riset kata kunci yang dapat Anda lakukan. Tujuannya hanya satu, yakni untuk mendatangkan pengunjung ke blog/website Anda. Semoga ulasan kali ini bermanfaat bagi Anda.
0 Response to "Cara Riset Kata Kunci dan Jenis-Jenis Keyword"
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Komentar SPAM akan di hapus. Tema berkomentar bebas tapi utamakan berkomentarlah sesuai postingan dan tentang template ini.